Itulah pertanyaan yang selalu muncul di benakku saat ini. Ya, mengapa kita harus aksi!!! Dulu aku sempat melihat dan mendengar suara kebanggaan dan wajah yang girang sembari bercerita dengan rekannya karena dia bisa tampil di televisi saat ikut aksi.

Dan mungkin hal itu pula yang membuatku bersemangat untuk berpartisipasi. Karena memang aku orang desa, kalau bisa masuk TV itu hal yg luar biasa. Sehingga aku selalu ingin terlihat ketika ada aksi.

Namun, motivasi itu surut ketika aku pulang dan ternyata ketika tampil di TV saat aksi yg muncul bukan kebanggaan, namun celaan dari masyarakat sekitar, katanya, “Mahasiswa kurang kerjaan.” Namun pernyataan itu malah membuatku ingin thu mkna aksi yg ssng

Dan smangatku kmbali bangkit ketika tahu bahwa aksi itu adalah salah satu wujud pembelaan hak rakyat. Dan aku ingin selalu berusaha untuk menjadi bagian dari mereka. Meski apapun kata orang dirumah aku tak peduli. Mreka blang bgitu pasti krn tak tahu

Sampai suatu ketika saat aksi dijakarta. Ya mungkin itu aksi terbesar yg pernah aku ikuti. Dan aku sangat terpukul ketika kumencoba mendengarkan dgn baik isi orasi yg disampaikan.
Mengapa serasa tak ada beda mahasiswa dgn brandal. Kata yg terucap bkan kata-kata yang keluar dari kalangan intelektual. Kata-kata yang keluar tak ada bedanya dengan kata-kata brandalan.Dan ternyata yang dilakukan tak jauh beda. Tawuran dengan aparat kepolisian menjadi hal yangpaling membanggakan.

Akupun mencoba bertanya dan bertanya “Mengapa bisa seperti ini? Dan Mengapa selalu saja seperti ini?” Kucoba bertanya di forum maupun secara langsung, nanun ketìka diforum hatiku belum menerima jawabannya. Ketika kutanya personal selalu saja dialihkan.

Sehingga mungkin sekarang sudah tercapai titik jenuhku untuk bertanya. Dan ini mungkin catatan pengetahuanku tentang aksi. Tak ada kebencian, tak ada emosi. Yang punya pendapat mohon komentar disini.