Analogi Organisasi
Kata organisasi tentu sudah tak asing lagi di telinga temen-temen semua, apa lagi bagi para aktivis-aktivis yang… hmmm mungkin sampai merelakan sekolahnya untuk sambilan dari organisasinya. Betapa tidak, kalau sebagian besar waktunya dicuarahkan untuk organisasinya, bahkan kadang rela meninggalkan waktu kuliahnya untuk organisasinya. Namun permasalahannya kalau ada yang ditanya sebenarnya apa sih organisasi itu??!!, sehingga ada yang rela memperjuangkan sampai seperti itu. Biasanya ketika pertanyaan itu di berikan pada seseorang akan mendatangkan jawaban yang sangat bervariasi. Dan belum lagi kalu ditanya bagaimana kita harus bertindak dalam organisasi? itu akan menghadirkan sejuta jawaban yang lain lagi.
Kalau berdasarkan yang ada dalam wikipedia indonesia saat saya search, pengertian dari organisasi adalah
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon – alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Meskipun dalam wikipedia disebutkan demikian, namun aku punya makna tersendiri dari organisasi. Bagiku organisasi itu bikin Hidup Lebih Hidup, tanya kenapa?? Jawabannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Kalau bicara tentang organisasi, aku lebih suka memaknainya dengan Organisma, misalkan manusia. Dari situ saya biasanya mencari jawaban dari semua kebingungan saya ketia berada dalam organisasi.
Bagian terkecil dari manusia adalah sel, masing-masing sel akan bergabung membentuk organ, dari organ-organ itu akan bergabung membentu sistem organ, dan dari sistem organ itu akan bergabung membentuk manusia. Dan dari masing-masing bagian itu bekerja bersama-sama sehingga menjadi manusia seutuhnya seperti kita semua ini. Dalam kerja sama tersebut, masing-masing komponen memiliki tugas yang berbeda dengan penuh keharmonisan. Karena kalau mereka mendapat tugas yang sama semua tentu saja namanya bukan bekerja sama, namun mengerjakan pekerjaan yang sama, disamping itu tentu semua juga tahu, kalau semua bagin tubuh kita melakukan hal yang sama tentu saja kita semua sudah tahu bagaimana akibatnya.
Kok malah bicara panjang lebar tentang tubuh, apa hubungannya?? Dari situ saya belajar bagaimana menempatkan diri dalam organisasi. Dalam organisasi pastinya juga ada struktur yang jelas seperti ketua, sekertaris, dan divisi-divisi yang lain. Layaknya tubuh manusia ketua di sini adalah kepalanya dan masing-masing divisi menjadi organ-organ pendukung yang lain yang harus saling bekerja sama satu dengan yang lain. Pernahkah temen-temen melihat ada kaki yang ngambek dengan tangan? atau karena di suruh mengangkat barang-barang yang berat akhirnya kaki dan tangan marah terus memukuli kepala?? Karena kaki dan kepala tidak terima, masa kaki dan tangan di suruh mengankat barang yang sangat berat sedangkan kepala hanya enak-enakan ditopang oleh semua badan. Hmmm Maka dari itu kita harus belajar dari diri kita sendiri arti dari kepercayaan. Kaki, tangan, dan semua organ yang lain percaya pada pimpinannya yakni kepala, apapun yang diperintahkan oleh kepala selalu semua organ sendiko dawuh alias langsung dilaksanakan tanpa pikir-pikir lagi. Entah kaki disuruh melangkah ke api, atau tangan disuruh memukul benda yang keras tak pernah ada yang menolak, karena didalam dirinya sudah ada kepercayaan yang mendalam bahwa semua yang diperintahkan oleh kepala adalah yang terbaik untuk semua. Jadi kehancuran suatu organisasi tentu sudah barang pasti kalau tidak ada kepercayaan dalam bagian-bagian organisasi itu sendiri, apa lagi kalau sudah sampai saling menjatuhkan.
Ketika ada tugas yang berat biasanya organ-organ kita akan salaing membantu untuk menyelesaikannya secara bersama-sama, ketika disuruh mengangkat sekarung beras, bagaimanapun keadaannya kaki tak pernah menolak untuk membantu tangan membawanya. Seharusnya seperti itu pula organisasi yang ada. Ketika ada suatu pekerjaan yan berat, seharusnya bisa saling membantu. Apa lagi kalau melihat orang yang kakinya cidera, disitu akan terlihat bagaimana tangan membatu dengan segala cara yang dia mampu untuk bisa membantu kaki. Seharusnya kitapun juga begitu, ketika rekan kerja kita dalam organisasi ada yang kurang mampu dalam bidangnya, tentunya kita harus membantu sesuai dengan bidang dan kemampuan kita, jangan malah mengasingkan orang tersebut.
Dan perlu di ingat bahwa Allah tidak menciptakan dunia beserta isinya ini dengan bermain dadu (dari Blog P Tanto ). Ketika kita bingung untuk bertindak belajarlah dari segala hal di sekitar kita.