Laporan Ke Dua Menuju Perubahan
Tak terasa dua minggu sudah aku menuliskan harapanku untukku, namun semua yang kutuliskan di awal. Namun targetku untuk melaporkan dua kali seminggu belum bisa tercapai, karena aku sebenarnaya hampir putus asa dengan ini. Namun sekali lagi peran teman-temanku yang mengsupport diriku sehingga membuat semangatku bangkit kembali.
Namun sayangnya beberapa minggu ini masih saja seperti yang dulu, aku masih belum bisa membawa diriku untuk maju. Untuk ngegame masih sering melakukan di malam hari masuk, bahkan kadang sampai lupa waktu, sampek malem banget. Malam inipun aku masih ngegame sampai hamir jam dua belas malem. Sementara kesimpulannya untuk ngegame mengalami kemunduran dari laporan sebelumnya.
Pendiam, sudahkah aku menjadi seorang yang pendiam??? Oh tidak, akhir akhir ini aku masih kembali seperti yang dulu, aku masih saja suka celometan dan bercandanya gak aturan. Hai hari, pikirkan!! kamu ini korti, korti itu pemimpin tertinggi di angkatannya, pemimpin itu harus berwibawa. Kalau dulu ada persepsi, apalah gunanya jaga image yang hanya menyiksa diri saja, sekarang memang saatnya untuk menjaga image untuk kepemimpinanmu. Padahal image orang yang selalu celometan akan hancur di mulutnya sendiri. Jadi apakah kamu akan terus seperti itu??? Oh ya aku masih ingat ada satu kata mutiara yang bagus yang sebenernya tak sengaja ku dengar, saat temanku membacanya dari bungkus permen. ” Jangan katakan semua yang kau tahu, namun ketahuilah semua yang kau katakan.” Ok Bagaimana Hari?!!
O ya untuk belajarnya minggu ini meskipun masih belum tercapai harapanku namun Alhamdulillah kadang kala masih bisa memisahkan diri dari komputer untuk ke ruang sebelah untuk belajar. Itupun frekuensinya sangat kecil. Disamping itu aku juga kadang masih sempet buka buku di sekre organisasi yang aku ikuti. Mungkin dari semua hanya ini yang ada peningkatan, meskipun hanya sedikit. O ya ada lagi tergetku untuk minggu ini aku harus sudah punya semua catatan mata kuliah. Dalam bentuk apapun, entah foto copy dan lebih bagus lagi kalau bisa tulisan tangan sendiri.
Kemarin saat ngobrol dengan temanku yang paling rajin diantara anak-anak putra, aku sedikit mengeksplore darinya. Aku sengat kagum dengan metode belajarnya. Gini, ketika di kampus saat dosen memnerangkan dia mencatatnya dalam buku khusus yang digunakan untuk mencatat semua mata kuliah. Jadi apapun mata kuiahnya dicatat dalam buku yang sama disitu. Saat di rumah, semua catatanya tadi di pindahkan ke catatan mata kuliahnya. Jadi dengan begitu entah sadar araupun tidak sadar sudah belajar, karena untuk mencatatkan juga harus membaca. Sebenarnya aku dulu juga sudah pernah di beri tahu, namun aku masih belum bisa menerapkan. Aku juga kadang ikut nyatet, semua mata kuliah tak jadikan satu, namun bedanya aku kalau sudah pulang males nginget pelajaran, maunya pegang interneeeett aja.